Metode penanaman hidroponik saat ini sedang tren di masyarakat modern. Hidroponik adalah metode penanaman tanpa menggunakan tanah melainkan menggunakan air. Tanaman hidroponik menjadi sarana efektif bagi sahabat yang tidak memiliki cukup lahan dan waktu untuk menyiram tanaman.
Baca Juga: 4 Media Untuk Membuat Taman Vertikal
Pada dasarnya, semua tanaman dapat ditanam dengan menggunakan metode tanaman hidroponik. Karena metode hidroponik ini hanya mengganti nutrisi dan medianya saja. Namun, umumnya tanaman yang berjenis sayuran daunlah yang sering digunakan sebagai tanaman hidroponik, seperti bayam, selada, sawi, pokcay, kangkung, kemangi, seledri, dll. Setiap jenis tanaman berbeda – beda cara pengerjaan menggunakan metode hidroponik.
Tanaman hidroponik menjadikan rumah sejuk
Menggunakan media botol bekas untuk tanaman hidroponik dianggap cukup efektif karena dari segi biaya yang tak terlalu mahal dan tidak memerlukan ruang yang cukup besar. Berikut adalah cara menanam hidroponik dengan menggunakan botol bekas:
- Potonglah botol menggunakan cutter atau gunting hingga menjadi dua bagian.
- Panaskan paku dan lubangi beberapa bagian atas botol menggunakan paku dengan diameter 1 cm setiap lubangnya untuk masuknya sumbu flannel.
- Buka tutup botol agar akar dapat menembus media tanam dan berkembang di permukaan larutan nutrisi.
- Berilah air dengan larutan nutrisi ke dalam potongan botol bagian bawah.
- Masukan potongan botol bagian atas secara terbalik ke potongan botol bagian bawah.
- Masukan tanaman ke dalam ke dalam pot botol bagian atas.
Nah, setelah membuat tempat untuk tanaman hidroponiknya, tinggal mengetahui cara untuk menanam tanaman dari mulai teknik penyemaian dll.
- Penyiapan benih tanaman hidroponik
Langkah pertama yang harus sahabat lakukan adalah membeli benih di toko pertanian jika sahabat masih pemula dalam hal bercocok tanam hidroponik, akan tetapi jika sahabat sudah sering bercocok tanam hidroponik sahabat bisa membuat benihnya sendiri. Setelah memiliki benih tanaman yang akan dibudidayakan, sahabat bisa langsung tebar atau semai benih tersebut. Tempat semai yang umum digunakan adalah rockwool karena praktis dan daya serap air yang tinggi dan streril.
Penyiapan benih tanaman hidroponik
- Penyiapan benih tanaman hidroponik
Setelah benih selesai , sahabat bisa menggunakan campuran rockwool dan pasir kerikil, atau memanfaatkan sabut kelapa. Berikut kriteria media yang baik :
- Tidak mempengaruhi larutan nutrisi
- Tidak menyumbat sistem pengairan
- Mempunyai pori – pori yang baik
Penyiapan benih tanaman hidroponik
- Transplanting tanaman hidroponik
Proses transplating merupakan proses pemindahan benih yang sudah menjadi bibit tanaman ke media pertumbuhan. Sederhananya adalah proses pemindahan dari media semai ke media pertumbuhan. Transplanting ini dilakukan jika daun pada tanaman sudah menjadi daun sejati bukan lagi daun semu yang rapuh. Tanaman bisa dipindahkan jika sudah memiliki minimal 2 daun sejati ke media hidroponik.
Transplanting tanaman hidroponik
Sekarang tinggal mengetahui cara perawatan dari tanaman hidroponik.
- Cek Kondisi Air dan Bak Penampungan
- Pertama, pastikan selalu bahwa air yang tersedia dalam kondisi bersih.
- Untuk menjaga kebersihannya, direkomendasikan untuk mengantinya minimal 4 hari sekali.
- Selain itu, untuk wadah penampungan sebaiknya menggunakan wadah bening atau transparan, agar lebih mudah mengamati kondisi dan keterediaan air.
- Pada sistem hidroponik fertigasi sebaiknya tidak membiarkan air selama berhari-hari dan rutin menganti air setiap 1-2 hari sekali.
- Jangan isi bak penampungan secara penuh, idealnya isikan 1/2 atau 3/4 bagian saja agar saat di kuras tidak terlalu banyak yang terbuang.
- Cek Selalu Kondisi Larutan Nutrisi
- Cek ketersediaan larutan nutrisi setiap harinya.
- Setiap tiga hari sekali ganti larutan nutrisi dengan yang baru.
- Periksa apakah ada saluran pada larutan nutrisi yang macet atau tersumbat.
- Pemberian dosis larutan nutrisi diberikan secara bertahap.
- Gunakan air yang bersih untuk mencapur dengan larutan nutrisi.
- Pastikan nutrisi yang digunakan tidak dalam masa kadaluwarsa.
- Bersihkan Wadah Media Tanam dan Larutan Nutrisi
Wadah media yang transparan akan sangat rentan untuk di tumbuhi lumut sehingga sahabat harus melakukan pembersihan wadah dengan cara sebagai berikut.
- Pertama, keluarkan sisa larutan nutrisi yang ada.
- Kemudian bersihkan bagian yang mulai di tumbuhi lumut dengan mencucinya menggunaka air bersih dan air mengalir.
- Selanjutnya rendam wadah dalam air bersih atau alkohol.
- Kemudian isi kembali dengan larutan nutrisi.
- Lakukan hal ini secara rutin setiap 1-2 minggu sekali.
- Jangan sampai menunggu lumut memenuhi wadah karena akan berpengaruh bagi pertumbuhan tanaman.
- Cek Kondisi Tanaman Secara Berkala
Dengan melakukan pengecekan secara intensif maka sahabat akan bisa mengetahui apa yang terjadi pada tanaman. Karena jika terserang hama atau penyakit atau bahkan kekurangan larutan nutrisi. Maka tanaman akan menunjukkan gejala, tentunya dalam hal ini sahabat harus peka yang mengetahui langkah selanjutnya untuk menghindarkan tanaman dari kematian.
- Buang dan Jauhkan Tanaman yang Sakit dari Tanaman yang Sehat
Tidak bisa dipungkiri bahwa, intensitas serangan hama dan penyakit dapat menimbulkan keadaan kritis pada tanaman, seperti pada cara menanam sayur aquaponic. Bahkan tanamanpun bisa mati karenanya. Oleh karena itu, jika menemukan tanaman yang terkena serangan hama atau penyakit segera cabut, buang dan jauhkan dari tanaman yang sehat. Cara terbaik adalah dengan membakarnya. Dikhawatirkan jika sahabat tidak segera mengambil langkah ini maka akan bisa menular kepada tanaman yang sehat.
Macam – macam teknik hidroponik yaitu :
- Wick System
Merupakan teknik yang paling sederhana dan populer digunakan oleh para pemula. Sistem ini termasuk pasif dan nutrisi mengalir ke dalam media pertumbuhan dari dalam wadah menggunakan sejenis sumbu. Wick system hidroponik bekerja dengan baik untuk tanaman dan tumbuhan kecil. Sistem hidroponik ini tidak bekerja dengan baik untuk tanaman yang membutuhkan banyak air.
- Ebb & Flow System
Sebuah media tumbuh ditempatkan di dalam sebuah wadah yang kemudian diisi oleh larutan nutrisi. Kemudian nutrisi dikembalikan ke dalam penampungan, dan begitu seterusnya. System ini memerlukan pompa yang dikoneksikan ke timer. Pastikan sahabat menggunakan wadah yang cukup besar dan atur jarak antar tanaman agar pertumbuhan tanaman tidak saling mengganggu.
- NFT (Nutrient Film Technique) System
Merupakan system yang paling populer dalam istilah hidroponik. Konsepnya sederhana dengan menempatkan tanaman dalam sebuah wadah atau tabung dimana akarnya dibiarkan menggantung dalam larutan nutrisi. Sistem ini dapat terus - menerus mengalirkan nutrisi yang terlarut dalam air sehingga tidak memerlukan timer untuk pompanya. NFT cocok diterapkan pada jenis tanaman berdaun seperti selada.
- Aeroponic System
Kecanggihan sistem ini memungkinkan sahabat memperoleh hasil yang baik dan tercepat dibandingkan system hidroponnik lainnya. Hal ini disebabkan oleh larutan nutrisi yang diberikan berbenttuk kabut langsung masuk ke akar, sehingga tanaman lebih mudah menyerap nutrisi yang banyak mengandung oksigen.
- Drip System
Selain wick system, sistem tetes (drip system) merupakan cara yang paling populer digunakan dalam berkebun hidroponik. Sistem ini menggunakan timer mengontrol pompa, sehingga pada saat pompa dihidupkan, pompa akan meneteskan nutrisi ke masing – masing tanaman.
- Water Culture System
Dalam sistem hidroponik ini, akar tanaman yang tersuspensi dalam air yang kaya nutrisi dan udara diberikan langsung ke akar. Tanaman dapat ditempatkan di rakit dan mengapung di air nutrisi juga. Dengan sistem hidroponik ini, akar tanaman terendam dalam air dan udara diberikan kepada akar tanaman melalui pompa akuarium dan diffuser udara. Semakin gelembung yang lebih baik, tanaman akar akan tumbuh dengan cepat untuk mengambil air nutrisi.
Baca Juga: Membuat Tanaman Dalam Rumah Tampak Unik
Referensi :