Foaming, Masalah Yang Sering Terjadi Pada Pengecatan

Foaming, Masalah Yang Sering Terjadi Pada Pengecatan

Mengaplikasikan cat bukan sesuatu yang bisa dilakukan dengan sembarangan. Dibutuhkan teknik aplikasi yang benar, sehingga hasil yang diperoleh lebih maksimal. Selain itu, teknik aplikasi cat yang benar juga akan menghindarkan munculnya masalah dikemudian hari.

Masalah foaming pada pengecatan

Masalah pengecatan pada foaming

Foaming merupakan salah satu masalah pengecatan yang sering terjadi. Foaming yaitu pembentukan gelembung yang menghasilkan lubang bulat kecil yang dalam berbentuk kawah, terjadi ketika gelembung pecah dalam film cat, baik ketika cat diaplikasi atau pada saat pengeringan.

Foaming umunya terjadi karena adanya guncangan atau getaran pada sisa cat dalam kemasan, penggunaan cat berkualitas rendah atau cat lateks yang sudah lama, aplikasi cat yang terlalu cepat, panjang pembungkus roller yang keliru, aplikasi roller atau kuas yang berlebihan dan aplikasi cat gloss atau semigloss di atas permukaan berpori.

Bagi Anda yang mengalami masalah foaming, Anda bisa mengatasi dengan beberapa langkah, seperti bagian yang bermasalah sebaiknya diamplas terlebih dahulu sebelum dilakukan pengecatan ulang, aplikasikan cat dasar yang sesuai sebelum mengecat permukaan yang berpori, aplikasikan cat gloss dan semigloss dengan roller pendek serta hindari rolling atau menyikat cat secara berlebihan dan jangan cat yang lebih dari satu tahun.

Ingatlah, selama aplikasi semua cat akan bergelombang sampai batas tertentu. Namun, cat berkualitas tinggi diformulasikan agar gelembung pecah ketika cat masih basah, sehingga menghasilkan hasil pulasan dan penampilan hasil pengecata yang baik.

Cat Tembok Sanlex Wonder

Artikel Terkait