Ayutthaya, ibukota tua Thailand ditemukan oleh Thong U-King (Ramathibodi I) pada tahun 1350, selama periode Ayutthaya, 33 Raja dari 5 Dinasti sudah memerintah atas Kerajaan ini. Peninggalan yang cukup menarik dari kota tua Ayutthaya adalah puing-puing reruntuhan istana kerajaan.
Raja Taksin yang lalu mendirikan ibukota baru di Thonburi, yang terletak di seberang sungai Chao Phraya berhadapan dengan ibukota yang sekarang, Bangkok. Peninggalan kota bersejarah Ayutthaya dan kota-kota bersejarah sekitarnya yang terdapat pada lingkungan Taman Bersejarah Ayutthaya telah dimasukkan oleh UNESCO sebagai Warisan Dunia UNESCO.
Peninggalan puing-puing kota bersejarah Ayutthaya diantaranya Wat Mahathat. Biara Wat Mahathat dibangun pada masa pemerintahan raja Borommarajathibodi I (1374A.D.) Tetapi pembangunan selesai pada masa pemerintahan raja Ramesuan. Ayutthaya menjadi tempat suci atau sebagai peninggalan suci Sang Buddha.
Wat Mahathat adalah biara kerajaan dan juga sebagai tempat kediaman biksu tertinggi,yaitu Sangaraja dari sekte Kamavasi yang kontemporer. Wat Mahathat digunakan untuk mengabadikan gambar Buddha, terbuat dari batu hijau dalam bentuk Buddha duduk di atas takhta, tetapi Raja Rama III pada periode Ratanakosin telah memindahkan Buddha ke Wat Naphrameru sampai saat ini.
Di antara reruntuhan Wat Mahathatterdapat sebuah patung yang seluruh badannya telah lenyap oleh waktu dan hanya tersisa kepalanya saja di antara belitan pepohonan. Ini adalah salah satu patung yang sangat indah yang tercipta oleh berlalunya waktu.