Petra Arsitektur Pahat Bebatuan

Petra Arsitektur Pahat Bebatuan

Petra adalah sebuah situs arkeologikal di Yordania, terletak di dataran rendah di antara gunung-gunung membentuk sayap timur Wadi Araba, lembah besar yang berawal dari Laut Mati sampai Teluk Aqaba.Petra adalah kota yang didirikan dengan memahat dinding-dinding batu di Yordania.

Petra berasal dari bahasa Yunani yang berarti batu. Petra merupakan simbol teknik dan perlindungan. Kata ini merujuk pada bangunan kotanya yang terbuat dari batu-batu di Wadi Araba, sebuah lembah bercadas di Yordania. Tempat ini terkenal dengan bangunan arsitektur yang dipahat pada bebatuan serta sistem pengairannya.

alt

Kota ini didirikan dengan menggali dan mengukir cadas setinggi 40 meter. Petra merupakan ibukota kerajaan Nabatean. Didirikan pada 9 SM-40 M oleh Raja Aretas IV sebagai kota yang sulit untuk ditembus musuh dan aman dari bencana alam seperti badai pasir. Suku Nabatean membangun Petra dengan sistem pengairan yang luar biasa rumit.

Terdapat terowongan air dan bilik air yang menyalurkan air bersih ke kota, sehingga mencegah banjir mendadak. Mereka juga memiliki teknologi hidrolik untuk mengangkat air. Terdapat juga sebuah teater yang mampu menampung 4.000 orang. Kini, Istana Makam Hellenistis yang memiliki tinggi 42 meter masih berdiri impresif di sana.

Situs ini tidak pernah diketemukan oleh dunia barat hingga 1812, ketika pengelana dari Swiss, Johann Ludwig Burckhardt menemukannya untuk pertama kalinya. Situs ini digambarkan seperti sebuah kota mawar merah yang antik dalam salah satu puisi yang menang dalam lomba Newdigate Prize, karya dari John William Burgon. Sedangkan UNESCO menyatakannya sebagai salah satu peninggalan kultural yang paling penting dalam peradaban manusia dan masuk sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO sejak 6 Desember 1985.